Table of Content

Postingan

Perubahan Regulasi F1 2025: Tujuh Aturan Baru yang Harus Diketahui

setidaknya ada 7 aturan baru balapan formula 1 di tahun 2025, berikut kami berikan informasinya.

Musim 2025 Formula 1 sudah di depan mata dan akan menjadi musim terakhir dengan regulasi ground effect sebelum perubahan besar pada 2026. Namun, FIA telah menerapkan sejumlah aturan baru yang mulai berlaku di musim ini. Berikut adalah tujuh peraturan baru yang akan mengubah jalannya kompetisi F1 pada tahun 2025. Dapatkan informasi lain seputar formula 1 di website http://www.f1dyno.com

regulasi f1 2025

1. Penghapusan Poin untuk Fastest Lap

Sejak musim 2019, FIA memberikan satu poin tambahan kepada pembalap yang mencatat fastest lap dalam balapan. Namun, peraturan ini sering dianggap menguntungkan pembalap tertentu, terutama mereka yang dominan atau memiliki kesempatan melakukan pit stop gratis di akhir balapan untuk mengganti ban ke soft dan mencatat waktu tercepat. Dengan dihapusnya bonus ini, kompetisi akan menjadi lebih ketat dan tidak ada lagi strategi yang terlalu bergantung pada perolehan poin tambahan dari fastest lap.

Keputusan ini juga diambil setelah insiden pada GP Singapura 2024, di mana Daniel Ricciardo mencatat fastest lap dan mengambil poin yang seharusnya diperoleh Lando Norris. Hal ini berdampak pada persaingan kejuaraan dunia, di mana Max Verstappen hanya kehilangan 7 poin dibandingkan jika Norris yang mendapat bonus tersebut, yang membuat persaingan kurang adil. Dengan dihapuskannya poin ini, FIA berharap perolehan poin lebih mencerminkan hasil balapan secara keseluruhan.

2. Aturan Baru Kualifikasi Starting Grid

FIA sebelumnya tidak memiliki aturan tertulis terkait apa yang terjadi jika sesi kualifikasi dibatalkan akibat cuaca buruk. Kejadian di GP Brasil 2024, di mana seluruh sesi ditunda karena kondisi ekstrem, menjadi salah satu pertimbangan utama dalam perubahan ini.

Mulai 2025, jika sesi kualifikasi utama atau sprint tidak dapat berlangsung karena cuaca buruk, maka posisi starting grid akan ditentukan berdasarkan klasemen kejuaraan dunia. Hal ini bertujuan untuk menghindari ketidakpastian dan memastikan bahwa balapan tetap berjalan sesuai jadwal.

Namun, dalam beberapa situasi tertentu, race stewards masih memiliki kewenangan untuk mengubah jadwal atau mengadakan sesi kualifikasi sebelum balapan dimulai, terutama dalam kasus di mana ada cukup waktu untuk mengatur ulang sesi yang tertunda. Sebagai langkah tambahan, FIA akan mempercepat proses penyusunan starting grid, yang kini akan diumumkan satu jam sebelum balapan (lebih cepat dari sebelumnya yang dua jam), dan tim diwajibkan melaporkan status pembalap mereka 75 menit sebelum balapan.

3. Sistem Pendingin untuk Pembalap

Setelah insiden di GP Qatar 2023, di mana suhu ekstrem menyebabkan banyak pembalap mengalami kelelahan, FIA kini mewajibkan penggunaan sistem pendingin dalam kondisi tertentu. Jika suhu lintasan melebihi 30,5 derajat Celsius, pembalap harus mengenakan rompi pendingin di dalam baju balap mereka.

Sistem pendingin ini dikembangkan oleh Chill Out Motorsport dengan teknologi Cypher Pro Micro Cooler. Alat ini akan dipasang di dalam mobil dan akan memompa cairan pendingin ke dalam rompi pembalap melalui pipa sepanjang 48 meter yang terintegrasi dalam baju balap. Sistem ini akan membantu menjaga suhu tubuh pembalap tetap stabil dalam kondisi panas ekstrem.

Untuk mengakomodasi perangkat ini tanpa merugikan tim yang menggunakannya, FIA menaikkan batas minimum bobot mobil sebesar 5 kg. Dengan demikian, penggunaan alat ini tidak akan mengurangi kinerja mobil secara signifikan.

4. Regulasi Baru DRS di Sayap Belakang

FIA memperketat aturan terkait sistem Drag Reduction System (DRS) setelah kontroversi seputar mini DRS yang digunakan oleh McLaren. Kini, DRS hanya boleh beroperasi dalam dua posisi: terbuka atau tertutup, dengan jeda transisi maksimal 400 milidetik. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa sistem DRS digunakan sesuai dengan peraturan yang berlaku, tanpa ada eksploitasi teknis tambahan.

Selain itu, FIA akan lebih ketat dalam menguji kelenturan sayap depan dan belakang. Jika sebelumnya batas toleransi kelenturan sayap depan adalah 15 mm, kini dikurangi menjadi 10 mm. McLaren menjadi tim yang paling mendorong aturan ini, sementara Red Bull dan Ferrari sempat menentangnya karena mereka telah mengembangkan teknologi yang bergantung pada fleksibilitas sayap untuk meningkatkan performa.

5. Penambahan Bobot Minimum Mobil dan Pembalap

Untuk menyesuaikan dengan perubahan teknologi dan regulasi, FIA meningkatkan berat minimum mobil dari 798 kg menjadi 800 kg. Selain itu, berat minimum pembalap kini ditetapkan menjadi 82 kg, naik dari sebelumnya 80 kg.

Mayoritas pembalap memiliki berat di bawah 70 kg, termasuk Max Verstappen yang dilaporkan memiliki berat 72 kg. Oleh karena itu, mereka diwajibkan menambahkan pemberat dalam mobil agar memenuhi regulasi berat minimum ini, dengan tujuan menciptakan keseimbangan performa antara pembalap dengan berat badan yang berbeda.

6. Pembatasan Testing Previous Car (TPC)

Pembatasan uji coba mobil lama (Testing Previous Car atau TPC) semakin diperketat. Setiap pembalap kini hanya diperbolehkan melakukan TPC selama 4 hari per musim, dengan total 20 hari uji coba per tim.

Selain itu, pembalap hanya boleh menempuh jarak maksimal 1.000 km dalam periode empat hari tersebut. Aturan ini dibuat untuk mengurangi keuntungan bagi tim dengan sumber daya besar yang dapat melakukan uji coba lebih sering dibandingkan tim dengan anggaran terbatas.

7. Peningkatan Kesempatan untuk Rookie dan Reserve Driver

Dalam upaya memberikan lebih banyak pengalaman kepada pembalap muda, FIA meningkatkan jumlah sesi latihan bebas pertama (Free Practice 1) yang wajib diikuti oleh rookie atau reserve driver dari dua kali menjadi empat kali dalam satu musim.

Ini akan memberikan kesempatan lebih besar bagi mereka untuk beradaptasi dengan mobil F1 dalam sesi resmi. Langkah ini diharapkan dapat membantu tim dalam mengembangkan bakat baru dan mempersiapkan generasi pembalap masa depan yang lebih kompetitif.


Dengan perubahan-perubahan ini, musim 2025 diprediksi akan menjadi lebih menarik dan kompetitif. Salah satu topik yang kemungkinan besar masih akan menjadi perbincangan adalah aturan ketat terkait sayap fleksibel (flexi-wing), yang bisa berpengaruh besar terhadap strategi pengembangan mobil oleh tim-tim papan atas.

Bagi penggemar F1 yang ingin menyaksikan peluncuran mobil baru untuk musim 2025, acara tersebut dapat ditonton di kanal resmi F1 pada 19 Februari pukul 03.00 WIB. Jangan lupa untuk terus mengikuti perkembangan dan analisis terbaru terkait mobil-mobil tim F1 di musim ini! 

sumber youtube https://www.youtube.com/watch?v=slNimxPyUfI

Hello guys.. Saya adalah Penulis Artikel Di Website Androidkom.

Posting Komentar

Komentar Yang Sopan Ya